Translate

Jumat, 01 November 2013

Kegigihan dalam Menuntut Ilmu

Sabtu, 2-November-2103


Ujian tengah semester ini sangatlah mengesankan betapa tidak, ujian dimulai pukul 10.00 WIB sedangkan materi untuk ujian tengah semester tidaklah mencukupi bahkan tidak nyaris tidak ada hahahaha....
dosen studi islam yang mengampu kuliah itu seakan-akan tidak memberikan materi sedikit pun, kita hanya membahas cerita-cerita dia semasa dia masih kuliah di mesir dan membahas kelucuan-kelucuan yang ada hahahaha.... memenga sangat luar biasa.... akan tetapi saya berusaha keras untuk tida terlena dalam keadaan yang mempbuat diri saya terpuruk.

Pada jum'at malam saya berusaha mencari materi dari adik tingkat saya, saya menelpon dia dan akhirnya dia mengangkat telponnya. "halo ini siapa?" kata dia, lalu saya menjawab "ini bang wahyu ingin menanyakan tentang materi studi islam yang sudah diberikan oleh pak dosen dipertemuan terakhir"kata saya, lalu dia mendikte tugas tersebut sehingga pulsa saya juga habis. memnag suatu fenomena yang sangat tidak kebetulan dan memang sudah direncanakan oleh yang maha kuasa. akhirnya saya membeli pulsa, dengan harga 5 ribu rupiah untuk meneleponnya lagi. 

Sesudah membeli pulsa, saya menelpon untuk yang kedua kalinya akhirnya akan tetapi, telponan yang kedua kalinya tidak ada jawaban darinya. sampai aku memohon kepadanya agar diberikan arah untuk menuju kosnya akan tetapi tidak ada jawaban juga.
aku pun tidur, malam pun berganti dengan pagi akhirnya aku mencoba untuk memecahkan masalah (problem solving) dengan cara mengkaitkan informasi-informasi yang ada dimana saya memikirkan teman-teman sekelas saya di kelas studi islam 2. akhirnya saya mengingat bahwa saya satu kelas dengan riski, tapi saya tidak mempunyai nomor handponenya untuk menghubunginya. Saya berpikir lagi, kira-kira teman yang dekat riski yang mempunyai nomornya siapa ya? dan akhirnya saya menemukan arga dan segera meminta tolong untuk mengirimkan nomor riski dan akhirnya saya pun bisa menghubungi riski untuk menanyakan tentang tugas tersebut.  ada satu lagi masalah yang ada yaitu kontrakan riski yang lumayan jauh dari kosku, akupun pergi ke tempat riski sesuai dengan intruksi dan perintah yang dia berikan mengenai kontrakannya, saya pun sampai dikontrakan itu dan dengan segera mencatat materi-materi tugas tersebut.

Setelah itu saya langusng pergi menuju kampus sebab disana ada wifi gratis untuk memudahkan dalam mencari bahan dalam tugas tersebut. Akan tetapi satu masalah lagi yaitu, handpane saya tertinggal dikontrakan tersebut sehingga saya kesulitan dalam komunikasi akan tetapi hal itu tidak menyurutkan tekad untuk membahas tugas tersebut dan saya pun melanjutkan untuk pergi kekampus. 
Sesampainya di kampus langsung saja saya mengeluarkan laptop dani dan menghubungkannya dengan internet dan mencari penjelasan satu persatu dari tugas tersebut. Akhirnya semua tugas sudah selesai dan waktu menunjukkan pukul 09.55 waktuny untuk masuk ruang ujian dan mengerjakan soal dengan maksimal.
Di dalam ruang ujian terlihat soal sama persis seperti yang telah saya kerjakan tadi, jadi saya dengan mudahnya mengerjakan soal ujian tersebut. Alhamdulillah selesai 

Inilah kesimpulannya dari cerita saya :
1. kita tidak boleh menyerah walapun banyak sekali cobaan
2. selalu memcari jalan keluar dalam setiap kejadian.
3. Yakinlah Allah akan memudahkan kita dala menuntut ilmu dan beribadah kepadanya.

Tujuan dari pemecahan masalah yaitu :
  • Self esstem meningkat
  • mempunyai gambaran tentang masalah serupa yang akan dihadapi.
  • Tingkat religiusitas bertambah.
  • Kesabaran meningkat.
  • Kegigihan meningkat


Sejarah Psikologi Pendidikan

Sejarah Psikologi Pendidikan
            Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi dalam pembelajaran pendidikan. Psikologi pendidikan terlahir pada akhir abad ke 19 tepatnya sebelum abad ke 20. Ada tiga tokoh perintis awal perkembangan psikologi pendidikan yaitu :
1.    Wiliiam James (1842-1910)
Wiliam james mengatakan bahwa pentingnya proses pendidikan dalam belajar dan mengajar di dalam kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2.    John Dewey (1859-1952)
John dewey merupakan penggerak yang mengaplikasikan psikologi dalam tingkat praktis. Ada beberapa kajian yang penting dari dirinya yaitu pertama, kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learning), dimana anak bukan pasif duduk diam menerima pelajaran tetapi juga aktif agar proses belajar anak akan lebih baik. Kedua, pendidikan harus difokuskan pada anak secara keseluruhan dan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak mendapatkan pelajaran akademik saja, tetapi juga harus mempelajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan lingkungan luar sekolah, seperti mampu untuk memecahkan masalah dengan baik. Ketiga, ia berpendapat bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya, mulai dari kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, semua golongan etnis, sampai pada semua lapisan ekonomi-sosial.
3.    EL Thorndike (1874-1949)
E.L Thorndike berpendapat bahwa salah satu tuga yang penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike juga menyampaikan pendapat bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan berfokus pada pendidikan.
Selain tiga tokoh tersebut ada juga beberapa tokoh yang menberi andil dalam sejarah perkembangan psikologi pendidikan baik dalam filsafat, pendidikan dan psikologinya antara lain adalah :
1.    Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan anak.
2.    Plato & Aristoteles, mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi.
Aristoteles adalah tokoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Dalam psikologi Daya ada 3 kekuatan/komponen dalam jiwa manusia yang ketiganya saling interdependent (bergantung satu sama lain). Ketiga komponen tersebut adalah :
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
3.    John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai “anak” dan tidak sebagai “miniatur orang dewasa”.
4.    Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
5.    John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis mengemukakan bahwa sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas putih), tetapi secara potensial, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui penalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empirisme lainnya.
6.    John Heinrich Pestalozzi, dikenal sebagai tokoh yang menyarankan penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).
7.    Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall, mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi pendidik untuk memahami para anak didiknya.
8.    William James, Cattel, Alfred Binet, masing-masing memberikan sumbangan sebagai berikut :
a.    William James, dalam bukunya “Principles of Psychology” menyarankan untuk melakukan pendekatan fungsional dalam psikologi (lawanpsikologi struktural – Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi adalah cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala mental adalah hal yang utama.
b.    Cattel, memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan pengukuran mental. Individul differencesadalah sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya.
c.    Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran inteligensi yang bersifat individual.
Aliran psikologi pendidikan lahir pada permulaan abad ke 20 berpengaruh pada aliran psikologi yang lain seperti Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).
Pengujian, pengklasifikasian dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan telah adalah sebelum lahir psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan tesebut di lakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu psikologi pendidikan tidak mengakui sebagai yang pertama menganalisis sistem proses pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA