Translate

Jumat, 01 November 2013

Sejarah Psikologi Pendidikan

Sejarah Psikologi Pendidikan
            Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi dalam pembelajaran pendidikan. Psikologi pendidikan terlahir pada akhir abad ke 19 tepatnya sebelum abad ke 20. Ada tiga tokoh perintis awal perkembangan psikologi pendidikan yaitu :
1.    Wiliiam James (1842-1910)
Wiliam james mengatakan bahwa pentingnya proses pendidikan dalam belajar dan mengajar di dalam kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2.    John Dewey (1859-1952)
John dewey merupakan penggerak yang mengaplikasikan psikologi dalam tingkat praktis. Ada beberapa kajian yang penting dari dirinya yaitu pertama, kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learning), dimana anak bukan pasif duduk diam menerima pelajaran tetapi juga aktif agar proses belajar anak akan lebih baik. Kedua, pendidikan harus difokuskan pada anak secara keseluruhan dan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak mendapatkan pelajaran akademik saja, tetapi juga harus mempelajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan lingkungan luar sekolah, seperti mampu untuk memecahkan masalah dengan baik. Ketiga, ia berpendapat bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya, mulai dari kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, semua golongan etnis, sampai pada semua lapisan ekonomi-sosial.
3.    EL Thorndike (1874-1949)
E.L Thorndike berpendapat bahwa salah satu tuga yang penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike juga menyampaikan pendapat bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan berfokus pada pendidikan.
Selain tiga tokoh tersebut ada juga beberapa tokoh yang menberi andil dalam sejarah perkembangan psikologi pendidikan baik dalam filsafat, pendidikan dan psikologinya antara lain adalah :
1.    Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan anak.
2.    Plato & Aristoteles, mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi.
Aristoteles adalah tokoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Dalam psikologi Daya ada 3 kekuatan/komponen dalam jiwa manusia yang ketiganya saling interdependent (bergantung satu sama lain). Ketiga komponen tersebut adalah :
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
3.    John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai “anak” dan tidak sebagai “miniatur orang dewasa”.
4.    Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
5.    John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis mengemukakan bahwa sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas putih), tetapi secara potensial, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui penalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empirisme lainnya.
6.    John Heinrich Pestalozzi, dikenal sebagai tokoh yang menyarankan penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).
7.    Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall, mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi pendidik untuk memahami para anak didiknya.
8.    William James, Cattel, Alfred Binet, masing-masing memberikan sumbangan sebagai berikut :
a.    William James, dalam bukunya “Principles of Psychology” menyarankan untuk melakukan pendekatan fungsional dalam psikologi (lawanpsikologi struktural – Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi adalah cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala mental adalah hal yang utama.
b.    Cattel, memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan pengukuran mental. Individul differencesadalah sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya.
c.    Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran inteligensi yang bersifat individual.
Aliran psikologi pendidikan lahir pada permulaan abad ke 20 berpengaruh pada aliran psikologi yang lain seperti Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).
Pengujian, pengklasifikasian dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan telah adalah sebelum lahir psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan tesebut di lakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu psikologi pendidikan tidak mengakui sebagai yang pertama menganalisis sistem proses pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar