Carl Witherington à Belajar adalah terjadinya proses kontak antara individu (organ sensorik) dengan suatu obyek yang menimbulkan perubahan pada diri berupa kemampuan baru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Spears à Belajar adalah proses mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk.
Sigmund Freud à Belajar adalah mengatasi ketegangan-ketegangan psikis.
Atkinson à Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang terjadi akibat dari latihan. (Tidak termasuk kematangan, pengkondisian sementara. Mis kelelahan).
Menurut Atkinson peristiwa belajar mencakup 4 jenis :
1. Habituasi à belajar untuk menimbulkan kebiasaan dengan mengabaikan stimulus yang familier dan tidak menimbulkan konsekuensi serius.
2. Pengkondisian klasik à orgenisme belajar membentuk asosiasi dengan mengenali, memahami bahwa suatu peristiwa tertentu akan terjadi setelah peristiwa lain.
3. Pengkondisian operan à orgenisme belajar membentuk asosiasi dengan mengenali, memahami bahwa suatu peristiwa tertentu akan terjadi setelah peristiwa lain secara silih berganti berurutan.
4. Belajar kompleks à orgenisme belajar membentuk asosiasi yang dibarengi dengan proses lain yanglebih rumit; mis menentukan strategi, membuat peta kognisi ttg lingkungan, dsb.
Inti dari definisi belajar adalah perubahan-perubahan yang bersifat permanen (dapat berupa kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasi) setelah terjadi kontak antara organ sensorik dengan sesuatu objek.
Ruang Lingkup Psikologi Belajar :
1. Dasar dan sifat pelajar, perlengkapannya serta kesehatan psikisnya.
2. Peranan lingkungan (manusia, kondisi alam & non alam)
3. Sifat-sifat perbuatan pelajar
4. Pertumbuhan serta kematangan pelajar.
5. Penilaian dan kemajuan belajar.
Elemen-Elemen Pokok Dalam Belajar
Robert M. Gagne à 4 elemen pokok dalam belajar :
1. Learner (individu yang belajar); Dalam hal ini meliputi seluruh organisme, aktivitas, memori, kemampuan menampilkan ulang hasil belajar dalam bentuk tingkah laku (yang observable = dapat diamati dan diukur).
2. Stimulus Stuation; Dalam hal ini meliputi keseluruhan situasi disekitar individu.
3. In-put; meliputi materi yang dipelajari serta kaitannya dengan hasil belajar sebelumnya.
4. Response, mencakup hasil dari in-put yang dipelajari dan urutan transformasi; serta apa yang dilakukan pada saat seseorang belajar..
DIAGRAM PERISTIWA BELAJAR
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-27440.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-31015.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-9279.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-19182.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-10790.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-28960.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-4863.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-6894.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-1196.png)
![](file:///C:\Users\jung\AppData\Local\Temp\ksohtml\wps_clip_image-9283.png)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
- Kecerdasan
| ||||
- Bakat
| ||||
- Minat
| ||||
![]() |
PSIKOLOGIS
| ![]() |
- Perhatian
| |
- Motif
| ||||
- Emosi
| ||||
FAKTOR INTERNAL
| ![]() |
- Persepsi
| ||
- Sturktur fisik
| ||||
PHISIIOLOGIS
| ![]() |
- Kondisi fisik
| ||
- Nutrisi
| ||||
- Manusia langsung
| ||||
![]() |
SOSIAL
| ![]() |
- Manusia tidak langsung
| |
- Nilai & Budaya
| ||||
FAKTOR EKSTERNAL
| ![]() | |||
- Teknologi
| ||||
NON SOSIAL & ALAM
| ![]() |
- Iklim
| ||
- Kondisi alam
|
SYAIFUL BAHRI DJAMARAH à
Ruang Lingkup Belajar :
1. Pokok Bahasan Mengenai Belajar :
a. Teori-Teori belajar
b. Prinsip-prinsip belajar
c. Hakekat belajar
d. Jenis-jenis belajar
e. Aktivitas-aktivitas belajar
f. Teknik belajar efektif
g. Karakteristik perubahan hasil belajar
h. Manifestasi perilaku belajar
i. Faktor-faktor yang mempengaaruhi belajar
2. Pokok Bahasan Mengenai Proses Belajar
a. Tahapan perubahan belajar
b. Perubahan-perubahan psikis yangterjadi selama belajar
c. Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku
d. Pengaruhmotivasi terhadap perilaku belajar
e. Signifikansi perbedaan kecepatan dan kapasitas individu dalam memproses kesan pada waktu belajar
f. Masalah lupa dan kemampuan memproses perolehan melalui transfer belajar
3. Pokok Bahasan Mengenai Situasi Belajar
a. Suasana dan keadaan lingkungan fisik
b. Suasana dan keadaan lingkungan non fisik
c. Suasana dan keadaan lingkungan sosial
d. Suasana dan keadaan lingkungan non sosial
METODE DAN PENDEKATAN
Pendekatan-Pendekatan Dalam Belajar
1. Pendekatan Hukum Jost (Jost’s Law) à REBER
Menurut hukum Jost, belajar dengan berulang kali walaupun dengan porsi waktu sedikit, akan lebih baik hasilnya.
Misal : 4 X 2, adalah lebih baik dari pada 2 X 4.
2. Pendekatan Ballard & Clanchy à pendekatan yang dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan (attitude to knowledge) :
a. Conserving à melestarikan yang sudah ada à mereproduksi fakta/informasi.
b. Extending à mengembangkan dengan menganalisis, menginterpretasi, bahkan dengan pemikiran spekulatif.
Perbandingan Pendekatan Belajar Ballard & Clanchy
| ||
Reproduktif
|
Analitis
|
Spekulatif
|
Strateginya:
- Menghafal
- Meniru
- Menjelaskan
- meringkas
|
Strateginya :
- Berpikir kritis
- Mempertanyakan
- Menimbang-nimbang
- Berargumen
|
Strateginya :
- Sengaja mencari kemungkinan dan penjelasan baru
- Berspekulasi dan membuat hipotesis
|
Pertanyaan :
Apa ?
|
Pertanyaan :
- Mengapa ?
- Bagaimana ?
- Apa betul ?
- Apa penting ?
|
Pertanyaan :
Bagaimana kalau ….?
|
Tujuannya :
Pembenaran/penyebutan kembali materi
|
Tujuannya :
Pembentukan kembali materi kedalam pola baru/berbeda
|
Tujuannya :
Menciptakan/ mengembangkan materi penget.
|
3. Pendekatan John B. Biggs à belajar dikelompokkan menjadi 3 prototipe berdasarkan motifnya:
a. Pendekatan surface (permukaan)
b. Pendekatan deep (mendalam)
c. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi)
Perbandingan Prototipe Pendekatan Belajar Biggs
| ||
Prototipe Pendekatan Belajar
|
Motif dan Krakteristik
|
Strategi
|
Surface Approach
(Pendekatan Permukaan)
|
Ekstrinsik, dengan ciri menghindari kegagalan, tapi tidak belajar keras
|
Memusatkan pada rincian-rincian materi dan semata mereproduksi secara persis
|
Deep Approach
(Pendekatan Mendalam)
|
Intrinsik, dengan ciri berusaha memuaskan keingin tahuan terhadap isi materi
|
Memaksimalkan pemahaman dengan berpikir, banyak membaca dan diskusi
|
Achieving Approach
(Pendekatan mencapai prestasi tinggi)
|
Ego-enhancement, dengan ciri bersaing untuk meraih nilai/ prestasi tinggi
|
Mengoptimalkan pengaturan waktu dan usaha belajar (study skill)
|
METODE-METODE PSIKOLOGI BELAJAR
Francis P. Robinson à Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) à biasa digunakan untuk mempelajari bahan berupa teks, hasil riset, dll).
Langkah-langkahnya sbb :
1) Survey à memeriksa atau mengidentifikasi seluruh materi untuk kemudian diberi tanda (koding).
2) Question à menyusun pertanyaan yang relevan tentang materi yang telah disurvey
3) Read à membaca bahan yang dipelajari dan menemukan bagian-bagian yang dianggap penting.
4) Recite à menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang dibuat di atas dari bahan yang dipelajari.
5) Review à meninjau kembali pertanyaan dan jawabannya, apakah memiliki relevansi dengan bahan yang dipelajari.
Thomas & Robinson à Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) à biasanya juga untuk mempelajari bahan berupa teks.
Langkah-langkahnya sbb :
1. Preview à memeriksa bab (bagian yangakan dipelajari) untuk menemukan bagian-bagian yang lebih kecil untuk melihat kaitan masing-masing dan diberi tanda-tanda tertentu.
2. Question à menyusun pertanyaan yang relevan tentang materi yang telah disurvey
3. Read à membaca bahan yang dipelajari dan menemukan bagian-bagian yang dianggap penting, untuk menemukan jawab atas pertanyaan di atas.
4. Reflect à memahami isi/substansi bahan yang dipelajari seraya menemukan contoh atas bahan tersebut dan mengkaitkan dengan pengetahuan yangtelah dimiliki.
5. Recite à menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang dibuat di atas dari bahan yang dipelajari.
6. Review à meninjau kembali pertanyaan dan jawabannya, apakah memiliki relevansi dengan bahan yang dipelajari
Metode-Metode lain yang biasa digunakan dalam Psikologi antara lain :
- Metode Eksperimen
Suatu metode yang pelaksanaannya dengan melakukan percobaan-percobaan.
Tujuan : untuk mengetahui reaksi yang timbul dari suatu treatment (tindakan tertentu).
Dalam pelaksanaannya harus dengan melakukan pengendalian (kontrol) terhadap variabel yang ingin diteliti.
Ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Misal : Pengaruh bermain kelompok terhadap tenggang rasa
Dalam hal ini harus dikontrol jenis dan bentuk permainan yang diterapkan.
- Metode Observasi
1) Metode Introspeksi à mempelajari gejala jiwa dengan melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dengan teliti dan sistematis.
Keberatan terhadap metode ini: Objektivitas sulit dijaga, hanya dapat dilakukan untuk aspek yang disadari saja.
2) Metode Ekstrospeksi à mempelajari gejala jiwa dengan melakukan pengamatan secara teliti dan sistematis terhadap orang lain.
- Metode Genitik à biasa untuk mempelajari perkemb. Metode ini dapat dilakukan dengan Longitudinal dan / atau Cross sectional.
- Metode Riwayat Hidup à biasa untuk Klinis
- Metode Tes
TEORI-TEORI BELAJAR
TEORI KONEKSIONISME (EDWARD L. THORNDIKE)
(Teori Trial and Error, Teori Stimulus-Respon, Instrumental Conditioning)
Dasar : Peristiwa belajar akan terjadi karena terdapat hubungan antara “Stimulus dan Respon”
Eksperimen pada “Kucing” lapar yang harus mencoba menemukan (Respon) jalan keluar dari sangkar untuk mendapatkan makanan (Stimulus)
Dua hal pokok yang mendorong timbulnya fenomena belajar :
1. Keadaan kucing yang lapar à mendorong (motivasi) perilaku mencari makan.
2. Tersedianya makanan à menjadi stimulus timbulnya perilaku mencari untuk memperoleh kepuasan.
Keterkaitan antara Stimulus-Respon ini menjadi dasar timbulnya hukum belajar :
1. Law of Effect à jika respon menimbulkan rasa puas, maka hubungan antara Stimulus-Respon akan semakin kuat, begitu juga sebaliknya.
Hukum ini kemudian mengilhami timbulnya Reinforcer pada konsep Operant Conditioning (B.F. Skinner)
2. Law of Readeness (hukum kesiapsiagaan) à peristiwa belajar dapat tercipta jika telah terdapat kesiapan organisme; sebagai hasil dari pendaya gunaan satuan perantara (Conduction unit), self regulation, self direction.
3. Law of Exercise (hukum latihan) àperistiwa belajar sangat tergantung pada sering/ada tidaknya latihan-latihan.
- Law of use à perilaku belajar akan melekat jika sering digunakan
- Law of disuse à perilaku belajar akan mudah hilang jika tida sering digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar